Malutzone – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen meninjau langsung kondisi pasca banjir yang berdampak pada Pelabuhan Semut Sofifi, Minggu (12/1/2025).
Kehadiran Muhammad Sinen atau Ayah Erik didampingi beberapa Staf dari Dinas PUPR Kota Tidore Kepulauan.
Nampak di pelabuhan Semut Sofifi, sampah plastik yang dibawah air sungai berserakan di area pelabuhan.
Ayah Erik mengatakan, kondisi tersebut sudah terjadi cukup lama. Menurutnya, secara teknis, pembangunan dermaga Sofifi kurang tepat lantaran dibangun persis di muara sungai.
Mestinya kata dia, pelabuhan atau dermaga harus dibangun jauh dari mulut sungai. Jika tidak, lama kelamaan dermaga akan tertimbun dengan tanah yang dibawa banjir.
“Lihat saja, di sisi kanan dermaga semut Sofifi sekarang sudah tidak bisa digunakan lagi. Kalau hal ini terus dibiarkan maka satu atau dua tahun kedepan, dermaga ini tidak bisa lagi digunakan,” kata Wakil Wali Kota Tidore dua periode ini.
Untuk itu, lanjut Ayah Erik, solusinya adalah muara sungai harus dialihkan sekitar 20 meter ke sisi kanan dermaga.
“Nanti jalur aliran air sungai akan digali untuk dibuat jalur baru supaya tidak lagi keluar langsung ke dermaga. Pekerjaan ini akan dianggarkan di 2026,” ungkapnya.
Terkait itu, ia akan memanggil Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, BPBD serta Dinas Perkimtan Kota Tidore Kepulauan untuk menindaklanjuti hal ini.
Selain itu, untuk mengatasi sampah yang sering berserakan di dermaga akibat terbawa banjir sungai, Pemkot Tidore akan membuat jaring sampah di muara sungai.
Hal ini dimaksudkan agar sampah yang dibawa oleh banjir tertampung di jaring yang dipasang di mulut sungai.
“Dengan begitu, sampah tidak bisa keluar lagi ke dermaga. Jadi, PUPR juga harus dianggarkan setiap tahun harus ada pengerukan di muara sungai agar dermaga tidak tertimbun,” ujarnya.
Dengan pengalihan muara sungai ini juga akan membawa dampak positif bagi perluasan terminal Sofifi.
“Pengalihan jalur aliran air sungai ini akan melewati lahan warga. Jadi, Dinas Perkimtan akan saya perintahkan untuk turun mengukur lokasi lahan warga, supaya ada pembebasan lahan,” pungkasnya.









