Malutzone – Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen dan Wakil Wali Kota Ahmad Laiman menggelar rapat bersama dengan para pimpinan OPD membahas program pemerintah Kota Tidore dalam 100 hari kerja di ruang rapat Wali Kota, Rabu (5/3/2025).
Muhammad Sinen mengatakan, program 100 hari kerja yang ditargetkam meliputi pemberlakuan 5 hari kerja menjadi 4 hari kerja, program Tidore satu data, pelaksanaan pasar murah menjadi pasar gratis serta restrukturisasi organisasi.
“Jadi pemberlakuan 4 hari kerja ini, BKPSDM dan Bagian Organisasi siapkan kajian mengenai 5 hari kerja di kantor menjadi 4 hari kerja, dan 1 hari kerjanya dari mana saja, yang terpenting selalu koordinasi dan bisa diselesaikan pekerjaannya tanpa ada masalah. Pemberlakuan 4 hari kerja ini juga diupayakan untuk mendukung Tidore Kota santri,” ujarnya.
Untuk itu, Muhammad memerintahkan OPD terkait seperti Dishub, Perindagkop, Satpol PP, BKPSDM, Dinas Pendidikan dan Kesra agar berkoordinasi dengan Kementerian Agama serta Organisasi keagamaan, organda, pengelola speedboat maupun kapal kayu untuk siapkan skenario pembatasan aktivitas.
“Jadi Presiden Prabowo melatih kita semua untuk bisa bekerja cepat, tepat dan terukur, maka segera koordinasikan dan laporkan hasilnya di senin pekan depan, gambaran pembatasan aktivitas di hari Jumat itu, aktivitas berlangsung mulai pukul 6 pagi dan berhenti sementara di pukul 10 pagi, nanti dilanjutkan lagi setelah selesai Sholat Jumat yaitu pukul 2 siang,” jelasnya.
Ia juga memerintahkan kepada OPD terkait untuk menyiapkan skema program Tidore satu data, kemudian berkoordinasi terkait pelaksanaan pasar murah menjadi pasar gratis, dan restrukturisasi organisasi.
Ia meminta Staf Ahli dan Asisten Sekda untuk bertanggung jawab mengawal para OPD dalam koordinasi program tersebut.
Kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Tidore Ahmad Laiman mengatakan, program 100 hari kerja bukan sekadar formalitas, tetapi juga sebagai protipe program lima tahun kepemimpinan.
Paling tidak, kata mantan Wakil Ketua DPRD Kota Tidore kepulauan ini, ada cerminan yang bisa dilihat oleh publik bagaimana arah perjalanan pemerintahan 5 tahun kedepan.
“Karena di era sekarang dengan pertumbuhan informasi yang begitu cepat, bahkan suasana kehidupan sosial masyarakat yang juga mengalami lompatan begitu signifikan, maka penting sekali setiap pemimpin atau Kepala Daerah untuk memberikan sebuah arah yang ada kepastian kepada masyarakat dan daerahnya,” kata Abang Leman, sapaan Ahmad Laiman.
Bahkan pada retret kemarin kata Abang Leman, beberapa pemikiran atau program yang direncanakan oleh Wali Kota Tidore tak disangka ternyata sama persis dengan yang diarahkan oleh Presiden Prabowo Subianto saat memberikan materi. Salah satunya yang sama yaitu membangun gudang untuk menampung hasil pertanian dan perkebunan.
“Hal ini sudah dipikirkan oleh Wali Kota Tidore dalam kampanyenya kemarin, membangun gudang merupakan hal yang sangat praktis dengan tujuan selain untuk menyiapkan sumber daya dari hasil pertanian, juga untuk memudahkan masyarakat dalam rantai pasar, dan ini jauh sebelumnya sudah terpikirkan oleh Wali Kota kita,” tukasnya.









