Malutzone – Kondisi jalan usaha tani Balisa di desa Wama, kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan mengalami kerusakan parah meski baru dibangun beberapa bulan lalu.
Kerusakan jalan tani tersebut diungkapkan Muin Kader, salah satu warga desa Wama kepada Malutzone, lewat sambungan telpon pekan kemarin.
“Kondisi jalan tani sudah rusak, padahal baru dibangun sekitar April atau Mei 2025 kemarin,” kata Muin.
Berdasarkan pengamatan warga kata dia, jalan tani kebun Balisa yang di sirtu tersebut tidak sesuai kualifikasi pekerjaan. Akhirnya jalan tani sepanjang 1 kilometer itu mengalami kerusakan parah karena tidak padat.
“Saat pekerjaan mereka tidak gilas pake alat, terus materialnya dicampur tanah yang ada disamping jalan,” kata Muin yang merupakan mantan kepala dusun 1 desa Wama itu.

Selain itu kata dia, ada jalan lainnya di desa Wama yakni jalan tani Buleolamo yang dibangun tidak sesuai dengan volume. Jalan tani Buleolamo tersebut dibangun bersamaan dengan jalan tani Balisa.
Menurutnya, volume jalan usaha tani Balisa dan Buleolamo masing-masing sepanjang 1 kilometer.
“Dorang (mereka) cuma bikin jalan tani Boleolamo sekitar 200 meter, sisanya itu dorang pake untuk perbaikan jalan tani yang lama,” ungkapnya.
Ia berharap, dinas terkait dan DPRD Kota Tidore turun langsung melihat kondisi jalan tani di desa Wama tersebut.
Kepala Desa Wama, Sahril S. Imam saat dikonfirmasi tidak menampik adanya kerusakan jalan tani yang baru di sirtu oleh pemerintah desa.
Menurutnya, kerusakan itu bukan karena kualifikasi pekerjaan yang tidak sesuai. Jalan Balisa kata dia mengalami kerusakan lantaran sudah digunakan sebelum benar-benar padat.
“Sebenarnya saya sudah bilang warga kalau musim hujan jalan baru ditimbun (dibangun) ini jangan dulu pakai, tapi karena kebutuhan keluarkan kopra, jadi mau tidak mau mereka gunakan jalan itu,” katanya.
Ia mengatakan, warga desa Wama biasa menggunakan kendaraan roda tiga untuk mengangkut kopra dari kebun mereka. Dengan kondisi jalan tani yang sudah rusak tentunya berdampak pada produktifitas petani.
Sahril mengatakan akan berupaya memperbaiki kondisi jalan tani yang sudah rusak itu. “Insya Allah akan kami perbaiki,” katanya.
Sementara terkait jalan tani Buleolamo yang tidak sesuai dengan volume kata dia, dipakai untuk memperbaiki jalan tani lama yang juga sudah rusak.
“Jalan Buleolamo kami bangun baru itu sekitar 230 meter dan rehab sekitar 900 meter lebih. Rehab itu seperti bangun baru saja kerena jalannya sudah rusak parah,” katanya.
Lantaran jalan tani lama yang juga mengalami kerusakan kata dia, warga meminta pihaknya untuk mengalihkan sebagian volume pekerjaan jalan baru untuk perbaikan jalan lama.
“Warga minta kami untuk perbaiki jalan lama karena sudah rusak,” katanya.
Menurut Sahril, pekerjaan jalan tani Balisa dan Buleolamo masing-masing dianggarkan sebesar Rp250 juta dengan panjang 1 kilometer dan lebar 3 meter.
“Anggaran belum bisa dicairkan semua, masih ada anggaran sisa, nanti kami pakai untuk perbaiki jalan yang sudah rusak itu,” ujarnya.
Pekerjaan jalan usaha tani Balisa dan Boleolamo menggunakan dana dari APBDES Wama tahun 2025 dengan total sebesar Rp513 juta.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pemberdayaan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Tidore, Iswan Salim saat ditemui wartawan.
“Benar ada pembangunan jalan tani di desa wama tahun 2025, total anggarannya mencapai Rp513.060.000,” ungkap Iswan.
Dalam rincian biaya pekerjaan yang diperlihatkan Iswan, belanja material jalan tani desa Wama sebesar Rp364.260.000, upah tenaga kerja Rp33.465.000, sewa alat sebesar Rp109.516.200, serta honor tim pelaksana kegiatan sebesar Rp5.818.900.
“Kami di PMD hanya melakukan pembinaan, terkait pengawasan kewenangannya ada di Inspektorat,” ucapnya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore, Ardiansyah Fauzi mengatakan akan meninjau langsung lokasi jalan tani Balisa dan Buleolamo di desa Wama.
Ia juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait ikhwal jalan tani tersebut. Ia belum bisa memberi keterangan lebih jauh sebelum memastikan kondisi di lapangan.
“Dalam waktu dekat saya akan cek langsung di lapangan. Saya juga akan berkoordinasi dengan PMD dan Inspektorat soal itu,” singkatnya, Senin (18/8/2025).









![Wakil Walikota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen saat penutupan festival Doe-Doe di Pantai Wisata Guraping Kecamatan Oba Utara, Sabtu (4/11/2023) malam. [Foto.Ist.]](https://malutzone.com/wp-content/uploads/2023/11/1-1-300x178.jpg)
