Malutzone – Pemerintah daerah dinilai jangan bergantung pada dana transfer ke daerah (TKD) tetapi harus mencari potensi lain untuk menutup celah fiskal.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Kota Tidore Kepulauan, Saiful Bahri Latif mengatakan, pemerintah daerah harus lebih aktif menjemput peluang program yang disediakan oleh kementerian dan lembaga.
Menurutnya, sebagian anggaran TKD ditarik ke kementerian dan lembaga, kemudian disalurkan kembali ke daerah dalam bentuk program dan kegiatan.
Olehnya itu kata Saiful, OPD dituntut lebih proaktif dan tidak hanya menunggu di balik meja.
“OPD tidak boleh hanya diam di kantor. Harus bergerak ke Jakarta, mencari program-program pemerintah pusat yang bisa dibawa ke daerah,” kata Saiful dalam diskusi soal pengurangan dana TKD yang digelar Komunitas Wartawan Kota Tidore Kepulauan di aula Sultan Nuku, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya, adanya program kementerian yang dibawah ke daerah otomatis akan berdampak pada aktivitas ekonomi di daerah.
“Yang kita butuhkan bukan hanya uangnya, tapi pergerakan ekonominya. Ketika ada kegiatan, ekonomi ikut berputar,” jelasnya.
Ia lantas mencontohkan seperti pembangunan di stadion Soasio akan berdampak ekonomi pada setiap rantai pekerjaan.
“Itu contoh sederhana tapi berdampak luas. Ada tukang bekerja, ada yang jual material, semua ikut bergerak,” tambahnya.
Saiful kemudian berpesan agar seluruh OPD mulai membangun inisiatif sejak dini dalam mencari peluang program pemerintah pusat.
“Inilah bentuk pembinaan yang harus dimulai sekarang. Jangan menunggu, tapi menjemput,” pungkasnya.







![Puluhan penumpang KM Holy Marry Dievakuasi dari perairan Morotai, Maluku Utara, Senin (26/5/2025). [Foto Antara]](https://malutzone.com/wp-content/uploads/2025/05/1-300x178.jpg)


