Malutzone – Wakil Ketua DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ridwan M. Yamin menilai pemangkasan dana Transfer ke Daerah (TKD) 2026 sangat berdampak pada daerah.
Hal ini disampaikan Ridwan dalam forum Kwatak Bacarita dengan tema “Pemangkasan Dana TKD, Pemkot Tidore Bisa Apa?” yang digelar di aula Sultan Nuku kantor Wali Kota Tidore, Selasa (7/10/2025).
Menurut Ridwan, pengurangan TKD tidak bisa dilihat secara parsial atau sepihak. Akar masalahnya kata dia terletak pada kebijakan fiskal nasional yang berimbas pada kemampuan daerah dalam membiayai program-program publik.
“Pemangkasan TKD ini bagian dari penyesuaian fiskal nasional, tapi dampaknya sangat dirasakan oleh daerah, terutama daerah dengan kemampuan PAD yang masih terbatas,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa dengan keterbatasan anggaran, pemerintah daerah harus tetap menjaga prinsip efisiensi dan prioritas belanja publik agar pelayanan kepada masyarakat tidak terabaikan.
DPRD kata Ridwan, menjadi filter dalam memastikan kebijakan anggaran daerah tetap berpihak pada kebutuhan masyarakat.
“DPRD dan pemerintah daerah harus duduk bersama, kita tidak bisa hanya pasif menunggu kebijakan pusat, tapi harus kreatif mencari sumber-sumber pembiayaan baru tanpa membebani rakyat,” tambahnya.
Ia berharap forum seperti Kwatak Bacarita dapat menjadi ruang refleksi dan kritik konstruktif bagi pemangku kepentingan di Tidore untuk mencari solusi bersama menghadapi tantangan fiskal ke depan.







![Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, memberi sambutan puncak peringatan Hari Nusnatara di Lokasi Wisata Pantai Tugulufa Kota Tidore Kepulauan, Rabu (13/12/2023). [Foto. Ist]](https://malutzone.com/wp-content/uploads/2023/12/2-7-300x178.jpg)


![Pemerintah Kota Tidore Kepulauan tandatangani MoU dengan PT Berkah Moloku Kie Raha dalam pengembangan pariswosata, Selasa (12/11/2023). [Foto.Ist.]](https://malutzone.com/wp-content/uploads/2023/12/1-9-300x178.jpg)