Malutzone – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menerima bantuan 1 unit alat deteksi tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Tidore, Muhammad Abubakar mengatakan, bantuan tersebut diusulkan saat rakernas dengan BMKG di Jakarta pada 2024 lalu.
“Ini bantuan dari BMKG pusat. Kita sudah sampaikan usulan sejak tahun lalu, alhamdulillah dipenuhi tahun ini,” ujar Muhammad kepada wartawan, Rabu (15/1/2025).
Alat deteksi tsunami yang diterima Kota Tidore merupakan alat yang dipancang di dasar laut. Dimana alat ini memiliki sensor tekanan di bawah laut yang berfungsi mendeteksi perubahan tekenan air laut. Kemudian perubahan itu dikirim ke permukaan melalui telemetri akustik. Lalu data dikirm ke pusat pemantauan tsunami melalui satelit.
“Dari deteksi ini, kita bisa lebih dini memproteksi munculnya gelombang tsunami,” katanya.
Dengan adanya alat pendeteksi ini kata Muhammad, pihaknya bisa memberi peringatan dini ke masyarakat melalui bunyi serine jika ada ancaman tsunami.
“Alat ini tidak hanya deteksi tsunami saja, tapi juga bisa mengukur gelombang pasang surut air laut,” jelasnya.
Rencananya lanjut dia, alat deteksi tsunami akan dipasang di depan pelabuhan feri Rum, kecamatan Tidore Utara. Lokasi pemasangan sendiri telah ditentukan oleh BMKG.
Berdasarkan data BMKG per 20 Agustus 2024, potensi tsunami akibat gempa megathrust di Kota Tidore statusnya adalah siaga. Dimana ketinggian tsunami diperkirakan 0,5 – 3 meter dengan waktu tempuh tsunami ((ETA) +01:15.
“Tapi masyarakat tidak perlu panik dengan adanya alat deteksi tsunami. Ini bagian dari mitigasi kami untuk memberi rasa nyaman dan aman pada masyarakat,” pungkasnya.
