Malutzone – Tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oknum Satpol PP Kota Ternate terhadap wartawan Tribunternate Julfikram saat meliput aksi mahasiswa di depan Kantor Wali Kota Ternate dikecam Komunitas Wartawan Kota Tidore (Kwatak).
Ketua Kwatak Suratmin Idrus mengatakan kekerasan terhadap wartawan saat melakukan peliputan tidak dibenarkan. Hal tersebut kata dia, sebagai bentuk menghalangi kerja kerja jurnalis, dimana kerja kerja jurnalis sudah jelas dilindungi undang undang 40 tahun 1999.
“Tindakan oknum Satpol terhadap wartawan Tribunternate itu harus diusut tuntas oleh kepolisian,” ujarnya.
Ia menyayangkan tindakan kekerasan yang dialami wartawan Tribunternate saat tugas liputan dengan menggunakan atribut lengkap.
“Kami (Kwatak) sangat sesalkan hal tersebut. Ini merupakan bentuk intimidasi. Ini tentunya sangat mencederai kebebasan pers,” ucapnya.
Olehnya itu, pihak penegak hukum harus serius menangani perkara kekerasan terhadap jurnalis, sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi.
Sebelumnya, Wartawan Tribunternate M. Julfikram Suhadi mengalami kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota Satpol PP Kota Ternate.
Julfikram diduga dianiaya oknum Satpol PP saat meliput aksi unjuk rasa Indonesia Gelap di depan kantor Wali Kota Ternate yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Maluku Utara (AMMU), Senin (24/5/2025).
Imbas dari penganiayaan ini, Julfikram mengalami luka sobek di pelipis mata akibat dipukul.
Kekerasan yang dialami julfikram ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian Polres Ternate untuk ditindaklanjuti secara hukum.
