Malutzone – Satuan Lalu Lintas Polresta Tidore menindak 110 pelanggaran pengendara pada pekan pertama operasi Zebra Kie Raha 2025.
Wakasat Lantas Polresta Tidore, Iptu Supardi mengatakan, 110 pelanggaran itu ditindak dengan bentuk teguran. Menurutnya, pelanggaran pengendara yang kena teguran rata-rata soal kelengkapan surat berkendara dan penggunaan helm.
“Minggu pertama kemarin ada 110 (pelanggaran), itu dalam bentuk teguran,” kata Supardi kepada wartawan, Selasa (25/11/2025).
Operasi zebra hingga hari ketujuh tahun ini menurutnya, belum ada tindakan pelanggaran lalu lintas yang ditilang.
“Untuk (tilang) manual itu cuma 5 persen, khusus untuk laka lantas fatal dan juga balap liar dan lainnya,” katanya.
Angka pelanggaran yang ditindak dalam bentuk teguran pada 2025 meningkat dibandingkan tahun 2024 yang hanya 91 perkara.
Meski begitu, penindakan pelanggaran lalu lintas pada tahun 2025 tidak ditemukan ada pelanggar yang ditilang dan ditahan kendaraannya.
Sementara tahun 2024 tercatat sebanyak 211 perkara, dimana terdiri dari 120 kasus tilang manual dan 91 teguran.
“Total pelanggaran pada tahun 2024 mencapai 211 perkara, sementara pada tahun 2025 turun menjadi 110 perkara atau berkurang sebanyak 101 perkara,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, dari angka pelanggaran tersebut menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan lalu lintas.
Menurutnya, kebijakan Korlantas yang lebih mengedepankan penyelesaian secara persuasif dinilai efektif dalam memberikan pembinaan langsung kepada pelanggar
“Penindakan lebih banyak berupa teguran dibandingkan penyitaan, karena kami mengedepankan edukasi,” ucapnya
Supardi lantas mengimbau kepada masyarakat Kota Tidore untuk mematuhi aturan berkendara serta menghindari sembilan jenis pelanggaran yang menjadi fokus penindakan, di antaranya melawan arus, berboncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm SNI, dan aksi balap liar.
“Sehingga tercipta kondisi aman dan nyaman dalam menyambut Natal dan Tahun Baru 2025,” pungkasnya.
